Ejakulasi dini atau dikenal juga dengan istilah ED merupakan disfungsi seksual yang banyak dialami kaum pria, di samping disfungsi ereksi. Tetapi pada awalnya banyak pria yang mengalami ejakulasi dini tidak menyadari bahwa itu termasuk gangguan fungsi seksual.
Mereka hanya merasa dan mengeluh pada dirinya sendiri, mengapa ejakulasinya terlampau cepat terjadi. Ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria mengendalikan ejakulasi agar terjadi sesuai dengan keinginannya.
Penyebab Terjadinya Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini dapat disebabkan oleh adanya suatu gangguan yang bersifat psikofisiologik. Ada beberapa masalah yang melatar belakangi terjadinya ejakulasi dini, yaitu hubungan suami istri yang tidak harmonis, perasaan tidak senang terhadap pasangannya, dan rasa takut terhadap wanita.
Kecemasan juga berperan penting dalam proses ejakulasi dini karena masalah tersebut seringkali merupakan bagian dari situasi dan hampir semua penderita dapat mengendalikan ejakulasi selama masturbasi. Hubungan seksual terlarang dan takut diketahui orang lain mendorong timbulnya kecemasan. Adanya ketidakpuasan pasangan seksual juga akan menambah kecemasan yang ujungnya akan memperparah ejakulasi dini.
Kebiasaan mencapai orgasme dan ejakulasi secara tergesa-gesa sebelumnya. Misalnya suka masturbasi atau onani dengan tergesa-gesa.
Kurang berfungsinya serotonin, suatu bahan neurotransmiter yang berfungsi menghambat ejakulasi.
Gangguan kontrol syaraf yang mengatur peristiwa ejakulasi (hipersensitivitas refleks ejakulasi). Pria dengan disfungsi ereksi pada umumnya mengalami ejakulasi dini. Sebaliknya, pria dengan ejakulasi dini pada akhirnya dapat mengalami disfungsi ereksi.
Dampak Ejakulasi Dini
Apapun jenis berat-ringannya, yang pasti ejakulasi dini mengakibatkan hubungan sexual berlangsung tidak harmonis. Pada ejakulasi dini, ketidakharmonisan bahkan disebabkan karena ketidakpuasan pada kedua belah pihak.
Pria yang mengalami ejakulasi dini merasa tidak puas karena hubungan seksual berlangsung sangat singkat di luar kehendaknya. Walaupun dapat mencapai orgasme, pria yang mengalami ejakulasi dini juga merasa sangat kecewa karena tidak mampu memberikan kepuasan seksual kepada pasangannya.
Cara Mengatasi Ejakulasi Dini
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini. Pertama, dengan seks therapy. Kedua, menggunakan obat untuk mengontrol ejakulasi. Ketiga, dengan operasi syaraf. Cara pertama dan kedua banyak dilakukan dan memberikan hasil yang cukup baik. Tetapi cara ketiga walaupun pernah dilakukan di negara tertentu, sampai kini ternyata tidak populer dan tidak banyak digunakan.
Adapun cara lain yang bisa dipakai untuk menghindari terjadinya ejakulasi dini, seperti dikutip dari Timesofindia (13/9/2012) dalam Ejakulasi Dini adalah sebagai berikut :
- Mencoba untuk lebih sadar dengan tubuh sendiri dan bagaimana meresponsnya selama berhubungan seks.
- Cobalah ambil napas dalam-dalam, hal ini bisa membantu mengganggu respons atau mengurangi stres yang dialami sehingga bisa lebih santai atau rileks.
- Saat berhubungan seks aktifkan seluruh tubuh dan jangan hanya terfokus pada organ genital saja, gunakan belaian dan sentuhan manis untuk memperpanjang rangsangan.
- Lakukan foreplay yang cukup dan tidak terburu-buru melakukan penetrasi. Selain bisa menyenangkan pasangan, hal ini juga bisa membuat laki-laki bertahan lebih lama di tempat tidur.
- Gunakanlah Produk Herbal yang sudah terbukti ampuh mengatasi masalah Ejakulasi Dini dan telah direkomendasikan oleh pakar reproduksi (Boyke Dian Nugraha) yaitu FOREDI Gel. Detail tentang produk ini bisa dilihat Disini.
2 Comments
Thx sudah mampir...sukses juga Pak.
BalasHapusThank Kunjungan Baliknya,..
HapusPosting Komentar
Tinggalkan Jejak Anda,... Salam kenal,..