Salah satu mitos terbesar tentang orgasme selama ini adalah hal itu berasal dari hubungan seks saja. Namun untuk mencapai orgasme, Anda tidak hanya bisa mengandalkan stimulasi fisik saja. Pikiran atau tubuh bagi perempuan sama-sama penting dalam merespons aktivitas seksual. Dari sisi penetrasi seksual, ada beberapa cara untuk meraih orgasme tersebut.
Umumnya, penetrasi vagina saja tidak memberikan cukup stimulasi untuk membangkitkan orgasme. Banyak perempuan harus melakukan stimulasi klitoris untuk meraih klimaks. Ada juga stimulasi melalui G-spot, yang terletak di dinding anterior vagina. Merangsang area ini bisa memberikan Anda kenikmatan yang sensasional. Ada reseptor khusus di jaringan liang vagina yang sensitif terhadap tekanan, dan merespons dengan baik untuk sentuhan penetratif. Cara lain untuk mencapai orgasme adalah meliputi stimulasi serviks, puting, dan perineum (area antara liang vagina dan lubang anus).
Tetapi bagaimana dengan para perempuan yang berapa pun seringnya mereka berhubungan seks, atau seberapa keras mereka mencoba, tidak dapat mencapai orgasme dengan pasangan?
Kita perlu ingat bahwa orgasme bukanlah hal yang selamanya penting dalam suatu hubungan seks. Akan tetapi, hal ini juga dapat menjadi masalah serius bagi seorang perempuan jika ia tidak mampu meraih klimaks. Kegagalan itu sangat membuat frustrasi, sehingga dapat menimbulkan perasaan kecewa bahkan depresi.
Perlu Anda ingat bahwa kenikmatan seksual benar-benar berasal dari gabungan pikiran dan tubuh. Belajar untuk meraih orgasme melibatkan pengetahuan anatomi dan fisiologi Anda, sehingga dapat mewujudkannya bersama-sama dengan pasangan.
Melalui stimulasi diri, perempuan juga bisa memiliki pengalaman seksual yang kuat. Kesenangan yang melibatkan pikiran, tubuh, dan emosi akan mengarah ke kualitas orgasme yang jauh lebih dari sekadar euforia.
Bagi perempuan, orgasme dapat membangkitkan kesadaran kreatif dan mengaktifkan bagian dari otak serta sistem saraf yang bertanggung jawab untuk perasaan cinta, kreativitas, dan keterhubungan. Orgasme dikaitkan dengan pelepasan hormon kuat yang merangsang ikatan, baik dengan pasangan atau motivasi bagi keterlibatan sosial.
Rutin mengeksplorasi diri akan menjadi momen pembelajaran yang penting mengenai apa yang membuat Anda merasa senang dan bahagia, dan kemudian mampu mengekspresikan kebahagiaan ini pada pasangan. Gambaran yang jujur dan terbuka mengenai apa yang menyenangkan dan membahagiakan itu dapat membuka banyak kemungkinan baru bagi Anda maupun pasangan Anda.
Semoga bermanfaat,..
0 Comments
Posting Komentar
Tinggalkan Jejak Anda,... Salam kenal,..